Friday, June 7, 2013

Mangut Lele Mbah Marto


Assalamu’alaikum wr. wb.

Halo, saya mau memberikan informasi tentang salah satu tempat makanan.
Lokasinya berada di belakang kampus Institut Seni Indonesia, Dusun Nengahan, Ngiring-Ngiring, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Tanpa papan nama, tanpa plang penunjuk jalan, terletak nyelempit di dalam gang.  Maklum,letaknya di tengah perkampungan. Sekilas tidak tampak seperti sebuah warung makan, bangunan warung pun tak seperti kebanyakan warung. Bangunannya dibagi menjadi dua ruangan: Satu ruangan berfungsi sebagai dapur sekaligus tempat memajang hidangan (prasmanan), dan satu lainnya menjadi tempat makan pembeli.




 

Di atas dipan bambu berjejer panci-panci besar berisi menu masakan nasi, sayur gudeg, opor ayam kampung, krecek, garang asem, dan tentu saja mangut lele yang menjadi andalannya. Untuk minumannya ada teh, jeruk,  dan ada juga es campur yang berisi tape dan serutan kelapa muda dengan sirup gula buatan sendiri.


Pemiliknya, Mbah Marto memiliki nama asli Marto Dirjo. Perempuan yang kini berusia 88 tahun itu mengaku berjualan sejak 68 tahun silam. Tapi saat itu ia belum membuka warung, ia berjualan dengan cara berkeliling, baru sejak tahun 1989 ia mendirikan warung ini. Buka pukul 11.00 sampai pukul 16.00. Harga seporsi mangut lele di warung Mbah Marto cukup murah, Rp 12.500.



Rasanya mangut lelenya memang berbeda dengan yang biasa dijumpai di warung atau rumah makan pada umumnya. Daging lelenya keset, pedas dan khas masakan tungku. Pasalnya, lele terlebih dahulu ditusuk dengan pelepah daun kelapa kemudian di panggang di atas tungku dengan menggunakan kayu bakar sampai matang baru kemudian dimasak bersama bumbunya.



Yaa, itu tadi adalah info tentang makanan yang saya makan..
Mohon maaf jika salah/kurang jelas,,
Saya pamit undur diri, sekian, terimakasih..


Wassalamu’alaikum wr. wb
Bagoes Wisnu Pinilih. XI IPS 2/05

No comments:

Post a Comment